Oct
28
Soul of my home
Ini adalah telponku yang kesekian kalinya, jawabannya tetap sama. dia lagi sibuk. Aku bingung juga, soalnya dia bilang siap ditelpon kapanpun sehari semalam kalo perlu. Aku pernah coba telpon pada jam jam santai, eh dia bilang "sibuk" lagi.
Huh, walaupun aku nggak boleh marah karna aku butuh dia, tapi jengkel juga. Pernah kepikiran mau cari yang lain, tapi, bagiku, nggak ada yang menyamai dia.
akhirnya aku nekat ke tempat dia, sambil merencanakan "sesuatu". Di sisi pagar yang agak jauh, aku telpon dia, "sibuk". Aku datang ke tempatnya sambil tetap pegang hp. Eh, pintunya terbuka. Aku tanya satpam, pak satpam bilang "masuk aja mas, lewat pintu yang samping, ada kok".
Setiba di dalam langsung tanya jawab (plus debat sedikit). Trus, "Ok mas, mas ke rumah dulu, nanti nyusul ke sana".
Huh, walaupun aku nggak boleh marah karna aku butuh dia, tapi jengkel juga. Pernah kepikiran mau cari yang lain, tapi, bagiku, nggak ada yang menyamai dia.
akhirnya aku nekat ke tempat dia, sambil merencanakan "sesuatu". Di sisi pagar yang agak jauh, aku telpon dia, "sibuk". Aku datang ke tempatnya sambil tetap pegang hp. Eh, pintunya terbuka. Aku tanya satpam, pak satpam bilang "masuk aja mas, lewat pintu yang samping, ada kok".
Setiba di dalam langsung tanya jawab (plus debat sedikit). Trus, "Ok mas, mas ke rumah dulu, nanti nyusul ke sana".